Kota Malang

MTsN 1 Tempa Kedisiplinan dan Karakter Siswa Baru di Pusdik Arhanud

Diterbitkan

-

Meski baru dilatih, barisan para siswa baru MTsN 1 sudah terlihat rapi. (rhd)

Memontum Kota Malang – Masih dalam rangkaian Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) Kelas 7 MTsN 1 Kota Malang, sebanyak 352 siswa baru MTsN 1 Kota Malang mengikuti Diklat Karakter, Outbond, dan Wawasan Kebangsaan di Arhanud TNI AD, selama 3 hari, Kamis-Sabtu (18-20/7/2019). Kegiatan yang berlangsung sepenuhnya di kawasan Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) TNI AD, Karangploso, Kabupaten Malang ini, tentunya berbeda dengan Matsama di lingkungan sekolah.

“Kegiatan ini akan berbeda dengan kegiatan Matsama di madrasah. Jika di sekolah mulai pagi hingga ba’da Ashar setiap harinya, namun di Pusdik Arhanud mulai datang Kamis pagi hingga Sabtu siang. Artinya para siswa menginap disini, dan melakukan kegiatan mulai bangun pagi hingga tidur malam,” jelas Waka Kesiswaan MTsN 1 Winarta, mewakili Kepala MTsN 1 Kota Malang, Drs H Samsudin MPd.

Ucapan selamat berlatih, usai penyematan tanda latihan Diklat. (rhd)

Ucapan selamat berlatih, usai penyematan tanda latihan Diklat. (rhd)

Alasan kembali dipilihnya Pusdik Arhanud TNI AD sebagai kawah candradimuka para siswa baru, dikarenakan dampak positif yang dihasilkan dari pendidikan kedisiplinan, wawasan kebangsaan, pendidikan karakter dan pendidikan lainnya, terbukti cukup signifikan dalam 9 tahun terakhir melalui kerjasama antara MTsN 1 dan Arhanud ini.

“Kedisiplinan, kebangsaan dan pendidikan karakter itu harus diserahkan kepada ahlinya. Rerata ketika pertama kali masuk, sifat kekanakan usia SD, manja, anak rumahan, saat makan dan tidur, serta lainnya, masih terlihat. Begitu ditempa di Pusdik Arhanud, kedisiplinan, kekompakan dan jiwa sosial, jadi terbentuk. Kalau terkait pendidikan akademik dan non akademik itu bisa kita tangani,” tambah Win, sapaan akrab pria asal Sukoharjo ini.

Pria yang mengabdi di MTsN 1 sejak tahun 1990 ini menambahkan, demi terwujudnya SDM siswa baru yang lebih baik, MTsN 1 mengerahkan 19 guru dan karyawan sebagai pendamping kegiatan. Karena orang tua dilarang bertemu selama pendidikan di barak.

“Meski kesan militer itu keras, namun para mentor Pusdik Arhanud tahu bagaimana cara menangani siswa MTs atau SMP ini. Meski terasa capek, malah anak-anak merasa enjoy dan mengerti bagaimana dunia militer itu. Bahkan ada anak-anak yang akhirnya menyukai Paskibra,” tandas Winarta.

Materi yang diberikan di antaranya Peraturan Baris Berbaris (PBB), Wawasan Kebangsaan (wasbang), character building, penyuluhan bahaya narkoba, renungan suci, olahraga dan senam bersama, outbond, sholat berjamaah, makan bersama dan lainnya.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan kedisiplinan, kebersamaan, pendidikan karakter dan wasbang yang perlu ditanamkan sejak dini. Harapannya, nantinya mereka menjadi generasi penerus dan pemimpin bangsa yang kuat. Minimal bisa mandiri tanpa tergantung pada orang tua,” jelas Pjs Pasiops Kapten Arh Abdul Khabir, mendampingi Komandan Pusdik Arhanud (Danpusdik Arhanud) Kodiklatad Kolonel Arh J.P. Girsang.

Pria yang sehari-hari menjabat Dandendiklat Pusdik Arhanud ini menambahkan, komposisi materi yang diberikan sekitar 60 persen di lapangan dan 40 persen di dalam ruangan, dengan melibatkan 14 personel lapangan dan 5 personel pengajar.

“Dari pengakuan pihak sekolah, anak-anak jadi lebih mudah dididik. Terutama dari sikap, perilaku dan disiplin. Mereka juga dilatih memimpin teman-temannya. Meski tingkat keberhasilan nantinya ditentukan oleh anak-anak sendiri. Kalaupun pintar tapi tidak disiplin itu kurang baik, harus keduanya,” tandas Khabir. (adn/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas